Minggu, 13 November 2011

BENTENG TUJUH LAPIS

Benteng ini dikenal pula dengan "Benteng Aur Duri" sebagai kubu pertahanan terakhir pejuang dalu-dalu dibawah pimpinan Tuanku Tambusai "Harimau Paderi Dari Rokan" melawan serbuan kaum kolonial Belanda. Kubu pertahanan ini menjadi saksi bisu keperkasaan kepahlawanan dan semangat pantang menyerah dari anak negeri Tuanku Tambusai, yang telah wafat dan dimakamkan di negeri seberang Saremban Malaysia. Beliau mendapat anugerah dari Pemerintah Republik Indonesia sebagai Pahlawan Nasional Pertama di Riau. Benteng ini terdapat di Desa Dalu-dalu Kecamatan Tambusai, yang berjarak lebih kurang 252 dari Kota Pekanbaru.

Sabtu, 05 November 2011

DANAU LIMBUNGAN

Bendungan air yang awalnya dibangun untuk tujuan pengairan ini terdapat di daerah yang dikelilingi oleh perbukitan berpanorama alam indah yang memilik daya tarik sebagai tempat wisata. melihat potensi tersebut, tempat ini kemudian dikembangkan sebagai daerah wisata yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan sarana untuk keperluan rekreasi, seperti aneka jenis sepeda air, perahu, restoran, panggung hiburan, taman bermain, cottage dan sebagainya. Tempat rekreasi ini berjarak 10 Km dari pusat kota Pekanbaru dan dapat dicapai oleh angkutan umum. Tak jauh dari sini terdapat pula sebuah lokasi arena lomba motorcross.

bakar tongkang

bakar tongkang adalah tradisi di daerah dumai, tradisi ini dilakukan oleh warga keturunan cina

bersambung

pacu jalur

Pacu Jalur adalah sejenis lomba perahu dayung tradisional berukuran panjang lebih kurang 25 - 40 Meter dengan awak perahu 40 - 60 Orang. Upacara adat rantau Kuantan ini diselenggarakan setiap setahun sekali, bersempena dengan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia (HUT-RI), tepatnya tanggal 23 s/d 26 Agustus setiap tahunnya. Biasanya sebelum pacu jalus dimulai dengan diawali upacara sakral dan magis oleh pawang jalur, maka baru jalur diturunkan ke sungai. Seluruh desa dan kecamatan di Kabupaten Kuansing mengirimkan wakilnya untuk mengikuti lomba sebagai partisipasi dan prestise masing-masing desa. Lokasi diadakannya pacu jalur ini berada didalam kita, dipinggir sungai Kuantan, atau yang dikenal dengan Tepian Narosa. Pacu Jalur ini sudah masuk dalam Kalender Pariwisata Nasional (Mayor Event). Disamping Pacu Jalur, dilokasi arena pacu jalur ini pun digelar Pekan Raya, pertunjukan Sanggar Tari, Lagu Daerah, Randai Kuantan Singingi, dan lain-lain sebagainya.

candi muaratakus

Candi ini merupakan salah-satu peninggalan sejarah yang sangat penting di bumi Lancang Kuning. Candi yang terletak d Kecamatan XIII Koto Kampar yang berjarak sekitar 118 Km dari Pekanbaru ini terbuat dari batu sungai, pasir dan batu bata. Candi ini dibangun antara abad ke 4, ke 7, ke 9. Sampai saat ini, belum ada satu orang pun pakar sejarah yang memastikan kapan sesungguhnya candi ini dibangun. Candi ini berukuran 7 x 7 meter. Komplek candi ini dikelilingi oleh tembok yang berukuran 74 x 74 meter, dan di luarnya terdapat tembok tanah yang berukuran 1,5 x 1,5 Km. Di dalam komplek, ditemui pula bangunan Candi Tua, Candi Bungsu, Mahligai Setupa, dan Palangka. Candi yang mirip dengan Candi Acoka di India ini, merupakan peninggalan sejarah silam yang membuktikan bahwa di daerah ini dulunya pernah berkembanga agama budha yang datangnya dari India. Selain itu, walaupun para pakar sejarah belum sepakat, akan tetapi sebagian mereka mengatakan bahwa candi ini merupakan sebuah bukti nyata kalau Kerajaan Sriwijaya pernah berpatak disini.

BONO SUNGAI KAMPAR

Bono merupakan salah satu tempat wisata diriau yang sangat bisa diandalkan, bono itu sendiri adalah fenomena alam yang terjadi akibat bertemunya air sungai dan air laut yang tidak sama tinggi karena pengaruh kondisi geografis daerah tersebut, fenomena alam ini hanya ada dua di dunia di brazil dan di indonesia tepatnya dipropinsi riau kabupaten pelelawan,Tinggi gelombang tersebut mencapai 6 meter. Konon, menurut salah satu cerita, bono yang terdapat di daerah kuala kampar ini merupakan pasangan jantan dari bono betina yang diterdapat disungai rokan. Bono ini akan mengamuk pada awal hari bulan, atau tepatnya ketika pasang lagi naik. Bila pasang mati, maka Bono pun menghilang entah kemana. Bono ini muncul biasanya antara tanggal 10 sampai 20 bulan hijriah. Peristiwa yang menakjubkan ini dimulai dengan bunyi desingan seolah-olah badai akan turun. oleh masyarakat disekitar kuala kampar, bono merupakan kejadian biasa yang sudah mereka kenal sejak kecil. Tak heran bila tua dan muda disana manganggap bono lebih sebagai arena bermain sambil menguji ketangkasan mereka berperahu, bukan sesuatu yang mesti dihindari. Bono ini dapat disaksikan di Desa Teluk Meranti, Kuala Kampar dan uniknya gelombangnya berjejer 7 bahkan lebih sehingga masya rakat setempat menyebutnya hantu tujuh, bono sungai kamapar ini diketahui masyarakat luas setelah videonya diunggah di youtube turis menyebut bono sungai kampar ini dengan nama seven ghost dan mereka mengaguminya
anda bisa melihat disini para bule berselancar


info tentang riau dan tempat wisata diriau

Jumat, 04 November 2011

ucapan terimakasih


terimakasih sekali kepada desperindag propinsi riau atas seminar INTERNET GRATIS di pekanbaru


kunjungi juga